Jumat, 22 Juni 2012

Kecakapan vs Motivasi

Kemampuan mengelola sumber daya manusia dalam unit kerja Anda pada akhirnya diukur dari seberapa efektif Anda, dibantu oleh para karyawan yang melapor kepada Anda, dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik, memenuhi target, dengan kualitas yang prima. Hasil akhir tersebut, seperti anda maklumi dengan baik, sangat tergantung dari prestasi kerja Anda dan tim.

Seperti Anda ketahui, kinerja seorang karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Dua faktor yang seringkali langsung berhubungan dengan prestasi kerja adalah kecakapan dan motivasi seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya.

Kecakapan adalah pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik, sesuai dengan kualitas dan batas waktu yang ditetapkan. Sedangkan motivasi adalah dorongan internal sesorang untuk mau mengerjakan suatu tugas. Dengan kata lain, kecakapan berhubungan dengan KEMAMPUAN, dan motivasi berhubungan erat dengan KEMAUAN sesorang untuk bekerja.

Apabila saat ini Anda memiliki beberapa anak buah dengan unjuk kerja yang berbeda-beda, sangat mungkin hal itu disebabkan oleh tidak maksimalnya kecakapan, motivasi, atau perpaduan keduanya
Melihat perpaduan antara kedua faktor di atas, Anda akan dapat menggolongkan para karyawan Anda ke dalam 4 kelompok:

Kelompok I:
Karyawan dengan Kecakapan Tinggi namun Motivasi Rendah

Kelompok II:
Karyawan dengan Kecakapan Tinggi dan Motivasi Tinggi

Kelompok III:
Karyawan dengan Kecakapan Rendah namun Motivasi Tinggi

Kelompok IV:
Karyawan dengan Kecakapan Rendah dan Motivasi Rendah

Dengan mengidentifikasi kecakapan dan motivasi masing-masing karyawan, Anda tidak hanya akan dapat memperkirakan prestasi kerjanya, namun Anda akan dapat pula menentukan langkah-langkah tindak lanjut untuk meningkatkan prestasi kerja para bawahan Anda.
Sebelumnya mari kita bahas dulu karakteristik masing-masing kelompok dan beberapa kemungkinan penyebabnya.

Kelompok I.
Kelompok ini memiliki ciri yang kontradiktif: mereka memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang OK, namun somehow tidak termotivasi untuk mengerjakan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
Para karyawan yang termasuk dalam kelompok ini biasanya adalah mereka yang sudah terlalu lama menduduki jabatannya namun tidak kunjung mendapat promosi, atau mereka yang karena satu dan lain hal memiliki ketrampilan dan/atau minat yang berbeda dengan apa yang disyaratkan oleh jabatannya. (kesalahan pada saat proses rekrutmen)

Kelompok II
Para karyawan dalam kelompok ini merupakan impian para manajer seperti Anda. Tidak saja mereka cakap dan trampil dalam pekerjaannya, namun juga memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja. Mengutip sebuah iklan, mereka biasanya "memberi lebih dari yang Anda minta". Tanpa perlu diminta, apalagi harus dikejar-kejar, mereka biasanya mampu memberikan output pekerjaan secara tepat waktu dengan kualitas yang baik. Seringkali mereka bahkan mampu menutupi beberapa kelemahan Anda sehingga kinerja tim kerja anda senantiasa prima.

Kelompok III
Mereka yang termasuk dalam kelompok ini adalah yang memiliki motivasi tingi dalam bekerja, namun belum memiliki kecakapan yang memadai untuk melakukan pekerjaannya. "Belum" pada kalimat di atas sengaja dicetak dalam huruf tebal, karena dalam kondisi normal, biasanya mereka akhirnya akan menguasai segala ketrampilan yang disyaratkan.
Pada umumnya para karyawan dalam kelompok ini adalah para karyawan baru, atau mereka yang baru saja menduduki posisinya yang baru, baik karena mutasi maupun promosi.

Kelompok IV
Kelompok ini merupakan mimpi buruk bagi setiap manajer. Para karyawan ini selain tidak cakap, juga tidak terlalu bersemangat dalam bekerja. Karenanya tidak mengherankan apabila pada umumnya kualitas hasil kerja kelompok ini tidak menggembirakan. Dalam beberapa kasus yang ekstrim, mereka adalah "para gelas yang sudah penuh", yang sudah sulit untuk diberdayakan lagi, Itu kalau mereka pada akhirnya mengerjakan pekerjaannya. Seringkali para manajer justru mengeluh tentang bagaimana kiat untuk membuat mereka giat dalam bekerja.

Di luar 4 kelompok tersebut di atas, tentu saja ada kelompok-kelompok lain dengan karakteristik yang tidak se-ekstrim kelompok-kelompok di atas, (misalnya dengan karakteristik Kecakapan Tinggi - Motivasi Sedang, Kecakapan Sedang - Motivasi Rendah, dan seterusnya), sehingga berbeda pula karakteristiknya. Namun perbedaannya hanya pada kualitas tingkah lakunya saja, sedangkan pola yang ditampilkan masih mengikuti pola yang sama.

Satu hal lagi yang mesti Anda ingat, para bawahan Anda tidak akan terus menerus berada dalam kelompok yang sama. Sejalan dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya dan lingkungan kerjanya, maka unjuk kerjanya pun dapat pula berubah.

Nah, setelah Anda mengetahui karakeristik dan kemungkinan penyebab tingkah laku beberapa kelompok di atas, apa yang harus dilakukan pada masing-masing kelompok untuk dapat meningkatkan prestasi kerjanya? Simak artikel di halaman berikut untuk mengetahui lebih jauh. (EPS)

0 komentar:

Posting Komentar

Referensi Scroll Box

Start a blog